Kawasan Gunung Tidar
Uraian Proyek
Gunung Tidar merupakan salah satu ikon di Kota Magelang dan dikenal
sebagai pakunya Pulau Jawa. Selain itu pohon-pohonnya berfungsi sebagai
paru-paru kota sehingga udara Kota Magelang selalu segar. Di lokasi ini
terdapat beberapa makam dan petilasan leluhur masyarakat masyarakat
Magelang, salah satunya adalah petilasan penyebar agama Islam di Jawa
Tengah yakni petilasan Syekh Subakir dari Persia.
Melihat potensi alam yang dimiliki Gunung Tidar, maka ditawarkan
pengembangan untuk daerah wisata dan olah raga di kawasan ini. Kegiatan
wisata antara lain wisata religi dengan akses jalan menggunakan jalur
yang sudah ada dengan transportasi kereta kuda, stasiun kereta gantung
yang menghubungkan Alun2 - Taman Kyai Langgeng - Gunung Tidar, Restoran
outdoor di lereng gunung tidar dengan view Kota Magelang. Sedangkan
kegiatan oleh raga antara lain family outbond, terjun paying tandem,
serta downhill mountain bike.
Kondisi Eksisting
Saat ini pemanfaatan gunung tidar adalah untuk wisata religi dan tempat
latihan Akademi Militer. Akses jalan serta fasilitas angkutan umum
menuju ke lokasi ini telah tersedia. Selain itu sekarang telah dibangun
jalan pintas menuju bukit tidar tempatnya di belakang terminal lama.
Analisis Pasar
Dilihat dari segi pasar, potensi pengembangan kawasan Gunung Tidar
untuk kegiatan wisata dan olar raga rekreasi adalah sebagai berikut :
- Wisata dikawasan gunung tidar merupakan sinergitas dari
wisata yang sudah ada di Kota Magelang, yang selama ini banyak
dikunjungi oleh wisatawan dari luar daerah. Wisata digunung tidar
merupakan wisata religi yang selama ini sudah ada tapi belum terkelola
dengan baik. Sehingga wisata dikawasan Gunung Tidar mempunyai propspek
yang bagus, serta dapat dikembangkan untuk wisata outbond, dll;
- Lokasi olah raga ekstrim jarang sekali ditemukan, sehingga
adanya lokasi untuk olah raga rekreasi ekstrims seperti Down Hill
Mountain Bike, Terjun Payung Tandem, High Rope, dll, memungkinkan untuk
datangnya wisatawan pecinta olah raga rekreasi ekstrim untuk memadati
Gunung Tidar. Selain itu Kota Magelang diapit oleh dua sungai Elo dan
Progo yang juga digunakan untuk olah raga rekreasi air Rafting, sehingga
akan lebih mudah menawarkan gunung tidar pada pecinta olah raga
rekreasi ekstrims lainnya.
- Rencana pengembangan kawasan untuk kegiatan wisata dan olah
raga rekreasi, tidak akan mengubah fungsi gunung tidar sebagai kawasan
hutan lindung dan paru-paru kota
Insentif dari Pemerintah Daerah
- Kemudahan investasi berupa dukungan kebijakan pembangunan investasi;
- Kemudahan perizinan dibidang penanaman modal dengan sistim satu pintu;
- Dukungan infrastruktur di sekitar kawasan Gunung Tidar;
- Keamanan berusaha bagi investor.
Jika anda hendak ke Magelang atau anda orang Magelang bisa dan silahkan kunjungi Gunung atau tepatnya bukit yang di namai Gunung Tidar ( 660 mdpl ). Gunung tadi lumayan terkenal untuk menggodok kaum Akabri ( AKMIL ) serta juga kondang karena kata legenda Gunung Tidar merupakan paku tanah jawa,yaitu gunung tersebut berada di tengah - tengah pulau Jawa.
Jalan menuju puncak Tidar bisa di tempuh lewat Magersari, yakni kampung yang berada di belakang terminal lama Magelang. Jalan sudah bagus karena berbentuk jalan paving halus walau menanjak. Tak begitu jauh dari kaki bukit, jalan normal ditambah ngos ngosan memakan waktu tak lebih dari 1 jam.
Sesampai di puncak Tidar kita disuguhi oleh pohon - pohon yang rimbun serta pohon pinus yang mendominasi. Jika kita terus menjelajah Tidar kita akan menemukan sebuah makam, yang konon adalah makan orang pertama yang berhasil sampai puncak gunung Tidar. Namanya Makam Syech Puji, eh bukan Makam Syech Subakir yang benar.
Menurut cerita Syech Subakir adalah asli Turki yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Tak begitu jauh dari Makam Syech Subakir kita akan menjumpai makam lagi yang panjangnya mencapai 7 meter...alamak! Yaitu Makam Kyai Sepanjang, nah jika ada yang berpikir bahwa Kyai Sepanjang adalah nama seorang kyai, salah besar!..hehhe..maaf bikin penasaran. Kyai Sepanjang adalah sebuah tombak yang merupakan pusaka Syech Subakir, yang konon waktu itu di gunakan oleh Syech Subakir untuk melawan para Jin di sekitar puncak Tidar.
Setelah di sana kita bisa naik lagi sehingga akan sampai di suatu tanah lapang yang cukup luas. Di tengah lapangan tadi ada tugu yang ada simbol huruf SA, yang tulisannya beraksara jawa, yang artinya : SAPA SALAH SELEH, artinya dalam bahasa Indonesia: Siapa yang bersalah pasti akan ketahuan dan akan jatuh.Nah tugu inilah yang dipercaya sebagai Pakunya tanah Jawa. Jadi istilahnya tanah Jawa akan tetap seimbang jika paku tak dicabut, bayangkan jika kita mempunyai papan panjang dan diletakkan di air akan tenang jika dipaku kuat di tengah - tengahnya. Tetapi jika paku di cabut pasti akan goyang sana sini mirip Inul Daratista!
Makam terakhir yang bisa kita jumpai adalah makam Kyai Semar, jin penunggu Gunung Tidar. kata orang sih..Diluar masalah mitos memang gunung Tidar masih sejuk dipandang dengan pohon - pohon pinus yang subur dan hijau. Penataan yang bagus untuk sebuah bukit yang bisa dijadikan tempat wisata. Nah silahkan menuju Gunung Tidar, dan disarankan untuk melewati jalur resmi karena seperti yang ditulis di atas, gunung Tidar merupakan tempat latihan militer Akmil, sehingga jika kita tanpa jalur tepat atau melaporkan kunjungan, maka kita akan repot, karena jadi sering tiarap mirip Rambo dan pegang celana terus agar tak lepas tentunya
tak terasa 2 bab saya menemani anda selamat membaca di bab berikutnya!!!!
Kunjungi juga- Balanusa Indonesia tempat toko online elektronik kami, Handphone dan lain-lain.
Selamat berbelanja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar